BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel
adalah bagian terkecil dari suatu organisme dan sebagai kesatuan struktural dan
fungsional penyusun organisme, selain itu sel juga menentukan faktor sifat dari
induk kepada keturunannya. Kesatuan sel yang ada mempunyai bentuk dan fungsi
yang sana tergabung membentuk jaringan, yang kemudian dari kumpulan jaringan
ini membentuk organ, dan akan tergabung membentuk suatu organisme (Azidin, 2004).
Pada
teori lama menyatakan sel adalah suatu kesatuan struktural saja dan makhluk
hidup tersusun atas sel, sedangkan teori yang baru menyatakan sel adalah
merupakan suatu satuan struktural maupun fungsional dan merupakanpenentu sifat
atau faktor genetika dari makhluk hidup, sel merupakan suatu yang berasal dari
sel yang telah ada sebelumnya (Azidin, 2004).
Sebagai
suatu sistem terkecil, sel mempunyai andil dalam menyusun tubuh suatu organisme
yang sangat besar, juga dalam menyokong kehidupan suatu organisme, karena
itulah kehidupan dapat ditunjang dengan keberadaan sel yangjumlahnya banyak
sekali atau dapat juga dikatakan semua unsur yang bernyawa dikatakan sebagai
sel (Iloveles, 2000).
Berbeda
dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki beberapa kekhususan yang tidak
ditemukan pada sel hewan. jika kamu perhatikan beberapa jenis hewan, baik
invertebrate maupun vertebrata dapat melakukan pergerakan untuk
berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnnya. Seekor harimau dengan
sangat lentur berlari kencang mengejar mangsanya. Hal tersebut karena struktur
satuan penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku. Tumbuhan sama sekali tidak mampu
melakukan pergerakan dan bersifat menetap serta kaku. Perbedaan ini jelas
menggambarkan bahwa komponen penyusun sel pada tumbuhan berbeda dengan penyusun
sel pada hewan, tumbuhan mampu menghasilkan atau mensintesis makanan sendiri,
sedangkan hewan samasekali tidak mampu. Hal ini membuktikan bahwa komponen sel
tumbuhan berbeda dengan hewan (Crayonpedia, 2008).
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk
mengamati bentuk-bentuk sel mati dan bagian-bagian sel yang hidup pada tumbuhan
dan hewan dan untuk mengenali perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Antonie Van Leewenhoek (1632-1723),
seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda
adalah orang pertama yang mempelajari tentang sruktur terkecil organisme dengan
menggunakan mikroskop sederhana buatannya, pada perkembangannya seorang
berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hook mulai mengadakan penelitian
mengenai struktur terkecil dari makhluk
hidup yakni sel dengan mikroskop temuannya. Berupa 83 buah gambar mikroskop
yang tercantum dalam bukunya yang berjudul Mikropia. Hasil penelitian yang
paling penting adalah dalam gambar sayatan gabus, pada saat itulah istilah sel
lahir, yang pertama kali menemukannya adalah Robert Hooke itu sendiri (Fhon,
2002).
Setelah Robet Hooke, lalu
Robert Brown (1831) di Skotlandia menyatakan bahwa bagian yang terpenting dari
makhluk hidup adalah inti sel. Pernyataaan itu
lahir berdasarkan hasil penemuan tentang adanya benda kecil yang
terapung-apung dalam cairan sel dari jaringan tubuh anggek. Struktur tersebut
selalu ditemukan pada tiap macam sel
hidup yang diperiksanya, oleh karena itu struktur tersebut dinamakan inti sel
atau nukleus (Fhon, 2002).
Jeans Baptise de Lamarck
(1744-1829) menuliskan bahwa setiap bahan hidup suatu kumpulan sel-sel di dalam
setiap sel bergerak cairan kompleks. Sel merupakan bagian fundamentil dalam
hewan dan tumbuhan, sudah sepenuhnya dikembangkan, sehingga sel mempunyai
peranan penting dalam kehidupan kita (Sylvia, 2001).
Semua sel-sel
tumbuhan, hewan, cendawan,ganggang(bukan ganggang hijau biru) adalah sel eukariotik.
Sel-sel Eukariotik mempunyai struktur yang lebih rumit dan ukurannya bevariasi
tetapi jelas ukurannya jauh lebih besar. Sel eukariotik dibatasi oleh membran
plasma. Beberapa termasuk tumbuhan mempunyaidinding sel yang melindungi membran
plasma dengan sifat agak kaku. Bagian dalam diding sel yang hidup disebut
protoplasma atau isi sel. Protoplasma terdiri dari sitoplasma dan nukleus atau
inti. Sel eukariotik memiliki organel-organel yang bermembran dan memiliki sebuah inti, kadang ada yang
lebih dan didalamnya terdapat kromatin yang terdiri dari DNA dan protein (Santoso,
2003).
Salah satu
perbedaan khas yang dimiliki sel tumbuhan dan hewan adalah adanya dinding sel
pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Dinding sel ini berfungsi
untuk melindungi isi sel dan memberi bentuk pada sel. Apabila dalam ruang
sel/lumen terdapat protoplasma, sel itu dikatakan hidup karena pada butiran
protoplasma sel tumbuhan terdapat plasma sel, inti sel, butir-butir plastida
dan mitokondria (Santoso, 2003).
Perbedaan sel tumbuhan dan sel
hewan secara umum adalah sebagai berikut:
1. Dinding sel
Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan, sehingga sel
tumbuhan bersifat kokoh dan kaku atau tidak lentur seperti sel hewan. Dinding
sel tumbuhan banyak tersusun atas selulosa, suatu polisakarida yang terdiri
atas polimer glukan (polimer glukosa). Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk
melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara
berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat berdiri
tegak melawan gravitasi bumi.
2. Kloroplas
Kloroplas
merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan.
Organel ini mengandung pigmen fotosintesis yang mampu melangsungkan proses
fotosintesis, sehingga tumbuhan digolongkan sebagai produsen karena
kemampuannya menghasilkan makanan sendiri.Kloroplas merupakan plastida yang mengandung
klorofil.
3. Lisosom
Lisosom merupakan
organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berisi
enzim hidrolitik, misalnya lipase dan protease Organel ini berfungsi dalam
proses pencernaan intraseluler. Lisosom banyak ditemukan pada fagosit atau sel
–sel yang berfungang masuk ke dalam jaringmasuk kedalam jaringan tubuh.
4. Sentriol
Sentriol
merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel
ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam
posisi tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah satu sama lain
untuk membentuk gelendong pembelahan pada saat terjadi pembelahan sel.
Cincin
kontraktil hanya ditemukan pada sel hewan. Cincin kontraktil terbentuk pada
saat pembelahan sel, tepatnya pada tahap sitokinesis atau pembagian sitoplasma
sel anak. Pembagian siitoplasma berlangsung setelah pembagian materi
inti (kriokinesis) selesai. Pada sel tumbuhan , setelah pembagian materi inti
selesai maka dinding sel baru terbentuk tanpa adanya cincin kontraktil.
6.
Vakuola
Vakuola sentral merupakan organel
bermembran sel, berukuran besar yaitu hampir setengah dari volume sel. Fungsi
organel ini adalah sebagai tempat menyimpan air dan cadangan makanan pada sel
tumbuhan. Pada organisme bersel satu seperti paramaecium dan Amoeba, juga
ditemukan adanya organel ini. Vakuola pada organisme ini dinamakan vakuola
kontraktil dan vakuola makanan dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan
dengan vakuola yang terdapat pada sel tumbuhan.
7.
Plasmodesmata
Plasmodesmata merupakan bentuk
hubungan atau komunikasi antar sel satu dengan sel tetangganya yang terjalin
karena adanya juluran membrane retikulum endoplasma sel yang satu ke sel
lainnya melalui suatu celah khusus yang terbentuk di antara kedua sel yang
berhimpitan. Plasmodesmata hanya terdapat pada tumbuhan
(Crayonpedia,
2008).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari Selasa tanggal 19 Oktober 2012 pukul 14.00-16.00 WITA bertempat di
Laboratorium Dasar Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, cutter/silet, pipet tetes,
dan kain flanel.
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima), rambut buah kapuk (Ceiba pentandra), rambut biji kapas (Gossypium sp.), penampang melintang daun
Ficus elastica, daun Hydrilla verticillata, selaput bagian
dalam umbi lapis bawang merah (Allium
cepa), preparat bagian kulit reptil yang mengelupas, preeparat jadi sel
darah merah/eritrosit.
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan mikroskop, kaca benda
dan kaca penutupnya pada posisi yang tepat.
2. Menyiapkan masing-masing preparat yang
akan diamati di bawah
mikroskop,sesuai caranya
3. Mengamati bentuk sel, bagian-bagian sel
yang hidup dan menggambarkanhasilpengamatan.
4. Melengkapi gambar dengan keterangan yang
jelas, membuat pembahasan hasil
pengamatan dan kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut :
Preparat :
Referensi :
Gambar 1. penampang melintang sel gabus
batang ubi kayu (Manihot utilissima)
|
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Rongga sel
3.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 2.
Rambut buah kapuk (Ceiba pentandra)
|
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Rongga sel
3.
Gelembung udara
4.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 3.
Sel rambut biji kapas (Gossypium sp.)
|
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Torsi
3.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 4.
penampang melintang daun Ficus
eslastica
|
Keterangan :
1.
Inti sel
2.
Dinding sel
3.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 5.
Hydrilla verticillata
|
Keterangan :
1.
Inti sel
2.
Sitoplasma
3.
Ruang antar sel
4.
Dinding sel
5.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 6.
Selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
|
Keterangan :
1.
Inti sel
2.
Dinding sel
3.
Sitoplasma
4.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 7.
Preparat bagian kulit reptil yang mengelupas
|
Keterangan :
1.
Stratum korneum
2.
Stratum transition
3.
Stratum germinatum
4.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 8.
Preparat jadi otot polos
|
Keterangan :
1.
Sitoplasma
2.
Dinding sel
3.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 9.
preparat jadi sel darah merah/eritrosit
|
Keterangan :
1.
Sitoplasma
2.
Perbesaran 4x10
Preparat :
Referensi :
Gambar 10. Sel epitelum rongga mulut
|
Keterangan :
1.
Sel epitel pipih
2.
Inti sel
3.
Perbesaran 4x10
4.2 Pembahasan
Pada
praktikum kali ini telah dilakukan pengamatan terhadap beberapa tumbuhan yaitu adalah
penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima), rambut buah kapuk (Ceiba pentandra), rambut biji kapas (Gossypium sp.), penampang melintang daun Ficus elastica, daun Hydrilla
verticillata, selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa), preparat bagian kulit
reptil yang mengelupas, preparat jadi sel darah merah/eritrosit. Tujuan dari
praktikum kali ini adalah untuk mengamati susunan jaringan dan bentuk-bentuk
sel pada tumbuhan dan hewan
Untuk
mengamati sel dibawah mikroskop, maka perlu dibuat preparat dengan cara
memotong bagian daun yang digunakan
secara melintang dengan ukuran yang diperlukan kecil dan tipis agar sel yang
diamati tidak bertumpuk-tumpuk. Preparat inilah yang diletakkan diatas objek
glass dan diberi sedikit air, kemudian ditutup dengan kaca penutupnya secara
hati-hati.
Pada
penampang melintang sel gabus batang ubi kayu(Manihot utilissima) terlihat jelas dinding sel dan ruang antarsel.
Penampang melintang sel ini berbentuk seperti segienam beraturan/heksagonal.
Dinding sel ini merupakan ciri khas dari suatu tumbuhan karena dinding sel
hanya dimiliki oleh tumbuhan, hewan tidak memililki dinding sel.
Pada
rambut buah kapuk (Ceiba pentandra) terlihat dinding sel yang memanjang dan
rongga sel yang terdapat di dalamnya. Sedangkan pada kapas (Gossypium sp.) selain terdapat dinding
sel dan inti juga memiliki torsi/simpul pada perpotongannya, inilah yang
membedakan antara sel rambut buah kapuk dan kapas.
Pada
penampang melintang daun Ficus elastica terlihat
dinding sel yang unik/khas dan berwarna hijau, daun ini juga memiliki inti.Pada
daun Hydrilla verticillata terlihat
hijau (banyak kloropil), memiliki inti, bentuknya rapat. Sedangkan pada bawang
merah (Allium cepa) terdapat inti dan
bentuknya tidak merata.
Pada
sel darah merah terlihat butiran kecil berwarna merah kekuningan, dengan letak yang
tidak rapat/ada rongga antarselnya. Sedangkan pada kulit reptil terlihat di
bagian pinggir lapisan-lapisan yang tersusun rapat. Kulit pada hewan terdiri dari epidermis yang terletak di bagian luar dan
dermis yang terletak di bagian dalamnya. Bagian luar tersusun lapisan Stratum
Germinatum, Stratum Korneum, pigmen, dan melanoblast.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1.
Sel
merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari suatu organisme.
2.
Setiap
hewan dan tumbuhan memiliki bentuk sel yang
berbeda-beda karena perbedaan bentuk, ukuran, potensi dan sifat-sifat yang
lain.
3.
Penggabungan
sel-sel memberikan hasil sekelompok sel dengan struktur dan fungsi yang pasti
berbeda-beda.
4.
Sel-sel
hewan memiliki ciri-ciri tertentu salah satunya lisosom dan sentriol. Sedangkan
pada sel tumbuhan salah satunya dinding sel dan kloroplas.
5.
Sel
dikatakan mati apabila sudah tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma. Contohnya
sel gabus, sel rambut buah kapuk merupakan bagian sel mati.
5.2
Saran
Sebaiknya untuk alat praktikum
diperbanyak sehingga waktu praktikum menjadi
lebih efektif dan efesien.a
DAFTAR PUSTAKA
Azidin, 2004. Ringkasan Biologi
diakses tanggal 20 Oktober 2012 .
Crayonpedia. 2008. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan.
http://www.crayonpedia.org/mw/4._Perbedaan_Sel_Tumbuhan_Dan_Hewan
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2012
pukul 23.00 WITA
Fhon, A. 2002. Anatomi Tumbuhan. Gadjah mada Univerity
press: Yogyakarta
Iloveles, R. A, 2000. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Buat
Daerah Tropik.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Mader
, Sylvia S. 2001. Biology. Mc-Graw Hill, New York.
Santoso, Untung. 2003. Kultur Jaringan. Universitas Muhamadiyah
Malang. Malang.
cara melakukan perbesaran gimana kak ?
BalasHapusEasy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT
BalasHapusOver 160000 men and women are hacking their diet with a simple and SECRET "liquid hack" to burn 1-2 lbs each night while they sleep.
It's simple and it works all the time.
Just follow these easy step:
1) Get a drinking glass and fill it up with water half the way
2) And then do this strange hack
you'll be 1-2 lbs skinnier the next day!