Mikroskop ~ Laporan Praktikum Kimia Fisika Biologi Lengkap

Rabu, 24 September 2014



1.1   Latar Belakang
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri dari kombinasi alat optik. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian dan setiap bagian memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Bagian-bagian mikroskop harus dalam keadaan bersih agar tidak menimbulkan kesalahan (Pramesti, 2001).
Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu. Memahami fenomena yang terjadi dalam skala mikro, sadar atau tidak telah membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pola hidup manusia, terutama sejak ditemukannya makhluk  yang sangat kecil yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang (Kurt, 2001).
Dengan ini, hampir semua bidang iptek serta jaminan kualitas mutu dalam dunia produksi dalam dunia industri, terutama industri yang berbasis teknologi tinggi tidak dapat lepas dari pemantauan apa yang tarjadi pada skala mikro (seperseribu milimeter). Pemantauan ini menggunakan alat yang kita kenal yaitu mikroskrop (Kurt, 2001).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa obyektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat
dengan benda). Baik obyektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa obyektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar Setiap lensa obyektip dapat diputar ketempat yang sesuai dengan perbesaran yang diingini. Sistem lensa obyektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi,pada gilirannya,diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Kebanyakan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa obyektif : lensa 16 mm,berkekuatan rendah (10 X);lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X) dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Obyektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya (Rizki, 2010).
1.2   Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop, memahami fungsi dan terampil menggunakannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Dealtry, 2003).
Berbagai kemajuan akan penyelidikan struktur-struktur sel yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang tetapi dengan mikroskop sehingga sangat pentingnya pemanfaatan mikroskop sebagai alat yang mampu untuk melihat benda-benda yang kecil dalam suatu penelitian. Mikroskop mempunyai peranan yang sangat penting dibidang Science dalam mengembangkan ilmu-ilmu mengenai makhluk hidup. Besar kecilnya suatu objek dapat dilihat melalui mikroskop baik mikroskop listrik maupun mikroskop yang lainnya (Dealtry, 2003).
Mikroskop terdiri dari berbagai tipe yaitu mikroskop cahaya, baik yang berlensa okuler tunggal yang dikenal dengan Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa okuler ganda atau yang dikenal dengan Mikroskop Binokuler. Mikroskop adalah alat yang berfungsi untuk melihat benda mikroskopik transparan/tembus pandang yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa (Gabriel, 2001).
Mikroskop binokuler adalah alat optik yang digunakan untuk pengamatan benda – benda yang tidak terlalu besar. Mikroskop binokuler memiliki dua buah lensa yaitu lensa objektif dan juga lensa okuler, dengan kmbinasi lensa objektif dan juga lensa okulerakan memperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata. Penyinaran diberikan dari atas ataupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Kekuatan pembesaran dari mikroskop binokulernini tidak terlalu besar, yaitu pada umumnya untuk lensa objektif 1x dan 2x dan untuk lensa okuler 10x dan 15x. Pada mikroskop binokuler membutuhkan lensa objektif yang besar karena diatasnya akan dipasangi sistem lensa lain yang terpisah dalam posisi paralel dan jalur sinar terpisah untuk mata kanan dan kiri. Kelebihannya tidak memiliki kondensor, namun memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang. Kekurangan dari tipe mikroskop binokuler adalah bahwa aperature numerical dari sistem dibatasi dengan adanya jalur beam atau cahaya ganda. Dengan kekurangan itu seseorang harus menggunakan mikroskop majemuk yang memiliki objektif dengan diameter yang lebih besar. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang menggunakan hanya dengan 1 lensa saja. Kelebihan mikroskop monokuler dibandingkan dengan mikroskop binokuler, jika dilihat dari tata penggunaannya lebih enak yang menggunakan lensa monokuler (Gabriel, 2001).


BAB III
METODE PEMBAHASAN
3.1       Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 19 Oktober 2012, pada pukul 14.00-16.00 WITA. Di Laboratorium Dasar Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam  Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2   Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Mikroskop monokuler dan binokuler, kaca benda, kaca penutup, pinset, dan pipet tetes.
3.3       Prosedur Kerja
  1. Mencari bidang penglihatan
1.    Menaikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar), hingga lensa obyektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-putar.
2.    Menempatkan lensa obyektif pembesaran lemah (4X atau 10X) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler ).
3.    Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang.
4.    Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya hingga terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler. Dan mikroskop siap digunakan.
  1. Mencari bayangan sedian
1.      Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, hingga jarak antara lensa obyektif dengan permukaan meja ± 3 cm.
2.      Meletakkan sedian yang akan diamati di tengah-tengah lubang meja benda, menggunakan penjepit sedian agar tidak tergeser.
3.      Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil ditempatkan noda sediaan tepat di bawah lensa obyektif, hingga jarak antara ujung lensa obyektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya ± 1 mm.
Membidikkan mata ke lensa okuler sambil diputar makrometer ke depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas. Untuk didapatkan perbesaran kuat, putar revolver dan lensa obyektif yang sesuai.
4.      Memainkan fungsi micrometer secara perlahan dan hati-hati. (ingat bila menggunakan lena obyektif 100X, maka diatas sediaan perlu ditetesi minyak imersi terlebih dahulu).
  1. Memelihara Mikroskop
1.         Mengangkat dan membawa mikroskop dalam posisi tegak, dengan satu tangan dipegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar kakinya.
2.         Memutar engsel penggerak sebagai titik putar untuk menyondongkan posisi tabung ditegakkan kembali ke posisi semula. Mengusahakan agar lensa obyektif lemah (4X atau 10X) berada dalam satu poros di bawah lensa okuler. Diatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa obyektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda.
3.         Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
4.         Membersihkan sisa minyak dengan menggunakan cairan Xilol sesegera mungkin,
5.         Mengeringkan dengan kain lap yang bersih setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi berakhir.
6.         Membersihkan bagian lensa atau bagian lain dengan kain lap bersih dari bahan yang halus (flannel) setiap akan menggunakan mikroskop.
  1. Mengukur mikroskop/micrometer
Menggunakan alat bantu yang disebut mikrometer obyektif dan mikrometer okuler untuk mengetahui ukuran objek yang akan diamati.

  1. Menggambar Hasil
Hasil pengamatan digambar, baik menggunakan alat fotografi maupun manual dengan tangan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Hasil Pengamatan
4.2       Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka praktikan sudah dapat mengenali bagian-bagian dari mikroskop. Dan tentunya praktikan juga telah mengetahui fungsi serta cara penggunaannya. Mikroskop mempunyai peranan penting dibidang Science dalam mengembangkan ilmu-ilmu mengenai makhluk hidup.
Fungsi dari mikroskop sendiri adalah sebagai alat bantu untuk mengamati objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Misalnya saja untuk mengamati sel, tentunya kita menggunakan mikroskop agar kita bisa mengamati struktur-struktur sel tersebut.
Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan dengan bermacam kelengkapannya pula. Pada praktikum kali ini, para praktikan dikenalkan dengan Mikroskop Cahaya. Mikroskop cahaya ada dua, yaitu: Mikroskop Cahaya Monokuler atau berlensa okuler tunggal dan Mikroskop Cahaya Binokuler atau berlensa okuler ganda.
Dilihat dari namanya, perbedaan yang paling dasar antara mikroskop cahaya monokuler dan mikroskop cahaya binokuler adalah banyak lensa okuler yang digunakan. Pada mikroskop cahaya monokuler lensa okuler yang digunakan hanya satu, sedangkan pada mikroskop cahay binokuler lensa okuler yang digunakan ada dua.
Adapun bagian-bagian dari mikroskop, yaitu: Lensa Okuler berfungsi memperbesar bayangan preparat yang dihasilkan oleh lensa obyek, Tabung berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembesaran bayangan antara lensa okuler dengan lensa obyektif, Makrometer berfungsi mengatur jarak fokus dari lensa obyektif ke preparat secara kasar, Mikrometer berfungsi mengatur jarak fokus dari lensa obyektif ke preparat secara kasar, Lensa Obyektif berfungsi untuk memperbesar semua preparat yang diamati, Penjepit berfungsi untuk menahan kaca sediaan (tempat preparat agar tidak bergeser), Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang datang dari bawah, Panggung berfungsi meletakkan kaca sediaan, Cermin berfungsi menangkap sinar utama, Kaki/Dasar berfungsi sebagai tempat berdirinya mikroskop, Lengan tempat untuk memegang mikroskop pada saat mikroskop diangkat.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.    Mikroskop adalah alat bantu untuk mengamati benda berukuran kecil (mikro).
2.    Dalam Biologi, mikroskop yang sering digunakan yaitu Mikroskop Cahaya.
3.    Mikroskop Cahaya terbagi menjadi dua, yaitu Mikroskop Cahaya Monokuler dan Mikroskop Cahaya Binokuler.
4.    Perbedaan Mikroskop Cahaya Monokuler dan Binokuler terletak pada lensa okulernya.
5.    Bagian-bagian mikroskop, yaitu : Lensa Okuler, Tabung, Makrometer, Mikrometer, Lensa Obyektif, Penjepit, Diafragma, Panggung, Cermin, Kaki/Dasar, dan Lengan.
5.2 Saran
Dalam praktikum ini, praktikan harus benar-benar mengenali bagian-bagian dari mikroskop dan mengetahui fungsinya agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Dealtry, G.B. 2003. Bios Scientific. Publisher Limited, Oxford.
Gabriel, J.F. 2001. Fisika Kedokteran. Departemen Pendidikan Universitas
Udayana Bali.
Kurt, Johnson E. 2001. Histologi dan biologi sel. Binarupa Aksara. Jakarta.
Raven, P. 2001. Biology of Plants. World Publisher Inc, New York.
                             
Yudiarta, P. 2011. Pengenalan Mikroskop     
diakses pada hari sabtu 20 Oktober 2012 pukul 21.00 WITA

Mufty, R. 2010. Sejarah dan Penjelasan Mikroskop
http://rizkimufty.blogspot.com/2010/07/mikroskop-sejarah-mikroskop
diakses pada hari sabtu 20 Oktober 2012 pukul 22.00 WITA
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!